Mendidik anak laki-laki dan perempuan tidaklah dengan cara yang sama. Karena memiliki tantangan tersendiri, tips mendidik anak laki-laki merupakan hal yang perlu dipelajari dan dipahami oleh orang tua.
Pasalnya, harapan bagi pertumbuhan anak laki-laki dan perempan pun berbeda-beda. Hormon testosteron tinggi pada mereka dapat memicu perilaku agresif, sehingga mereka sedikit sulit menenangkan diri dan cenderung lebih mudah stres.
Bagaimana cara menghadapi faktor menantang tersebut sehingga anak laki-laki dapat terus mendapat pengawasan yang tepat, tanpa mereka harus merasa risih dan diatur-diatur? Seperti apa tips efektifnya agar anak laki-laki tidak tumbuh sebagai pribadi yang membawa pengaruh buruk?
Sebagai awalan dan pengetahuan dasar, perhatikan beberapa cara berikut ini, yang mungkin masih sering diremehkan dan diabaikan oleh para orang tua!
Tips Mendidik Anak Laki-Laki
Kesalahan dalam mendidik anak memang bukan hal yang dapat dihindari secara sempurna. Namun, ada baiknya kesalahan itu tidak diteruskan lagi karena tidak baik bagi perkembangan mental anak. Khususnya terhadap anak laki-laki, begini tips mendidik mereka.
1. Melibatkan Peran Ayah
Ketika anak laki-laki mulai menginjak usia remaja, mereka akan merasa makin sulit menjalankan perintah ibu. Saat ibu mulai menyadari penolakan-penolakan itu, bukan tindakan bijaksana apabila membiarkan anak begitu saja.
Inilah saatnya melibatkan peran utama dari seorang ayah, yang pada dasarnya sama saja dengan ibu. Seorang ayah lebih mampu memaparkan hal dengan pilihan kata yang lebih cocok di telinga anak laki-laki. Karena memberi aturan dan kebijakan yang mengekang juga adalah pilihan keliru.
2. Membiarkan Anak Mengeksplor Potensinya
Bukan memerintahkan mereka untuk menguasai semua mata pelajaran yang dipelajari di sekolah, tapi tips mendidik anak laki-laki adalah dengan menyesuaikan pendidikan mereka sesuai potensi, bakat, dan minatnya.
Biarkan ia memilih pelajaran yang dinikmati sebab hal menantang itu baik bagi mereka. Tidak dengan memaksakan cara belajarnya, namun biarkan dia memilih cara yang cocok dan tepat untuknya. Tidak pula membatasi gerak-geriknya, sehingga dia dapat mempelajari hal-hal baru.
3. Menanyakan Kebutuhan Mereka
Komunikasi intens adalah kunci penting dalam hubungan anak laki-laki dan kedua orang tua. Sesekali orang tua perlu bertanya, apakah ada cara yang harus diubah saat orang tua mendidiknya selama ini? Mungkin mereka punya saran tertentu.
Poin terbaik adalah dengan mendengarkan pendapat dan pikiran mereka. Apabila anak laki-laki masih sulit menyampaikan ekspresinya secara verbal, jalan-jalan dengan mobil bisa jadi solusi. Mereka akan lebih mudah membuka diri saat duduk berdampingan dengan orang tua.
4. Menjadikan Rumah Sebagai Tempat Ternyaman
Setiap anak akan tumbuh dewasa. Mereka akan semakin sering berinteraksi dan berkenalan dengan orang baru, termasuk mendekatkan diri kepada satu orang, bahkan menjalin hubungan dengan lawan jenis. Orang tua tidak seharusnya menolak hal ini.
Tetapi, buatlah rumah menjadi tempat ternyaman mereka. Dalam mendidik anak laki, orang tua harus paham bahwa usia remaja rentan dengan kasus salah pergaulan. Pastikan anak laki-laki tetap mendapatkan proteksi dari keluarga dan menerima arahan-arahan tepat.
5. Memberikan Pujian Positif
Perilaku anaklaki-laki bisa jadi susah untuk dipahami oleh orang dewasa. Dampaknya adalah mereka menjadi sering ditegur, dikoreksi, bahkan diomeli. Orang tua kebanyakan menganggap anak laki-laki lebih banyak mendapatkan perhatian di sekolah.
Namun, perhatian itu ada di sisi negatif. Karena itu, orang tua harus tahu bagaimana tips mendidik anak laki-laki yang tepat. Orang tua harus menghargai usaha mereka dalam mengendalikan diri, atau memberikan waktunya kepada aktivitas yang lebih bermanfaat.
Cara Efektif Mendidik Anak Laki-Laki
Dalam memahami tips-tips di atas, orang tua juga harus tahu bagaimana implementasinya di dalam aktivitas sehari-hari. Berikut ini adalah cara-cara efektif agar orang tua bisa melaksanakan tips melalui tindakan nyata yang tepat.
1. Bimbing dalam Mengontrol Emosi
Seperti pembahasan singkat sebelumnya, hormon testosteron tinggi pada anak laki-laki menjadikannya sulit menenangkan diri dan stres. Karena itulah, penting untuk memahami dan membantu mereka belajar mengontrol perasaan dan emosinya.
Beri tahu bahwa anak laki-laki tidak perlu ragu mengeskpresikan dirinya saat dirundung perasaan negatif, seperti marah dan sedih. Cara mendidik anak laki-laki dengan benar sangat tidak disarankan untuk memaksa mereka menyembunyikan atau tidak melampiaskan perasaan itu.
Pasalnya, selama ini orang tua cenderung lebih mempedulikan perasaan anak perempuan daripada anak laki-laki. Dampaknya, anak laki-laki dapat tumbuh sebagai pribadi yang malu dan tidak mampu berkomunikasi dengan terbuka.
2. Membimbing tentang Tanggung Jawab
Seorang anak laki-laki sering dianggap lebih sulit menyelesaikan kewajiban dan melaksanakan perintah. Karena itu, orang tua harus mampu mengajarkan mereka bertanggung awab, agar kemampuan itu bisa dilakukan terus-menerus.
Cara mendidik anak laki-laki agar mandiri ini cocok diterapkan pada usia dini, sebab mereka secara umum sudah dapat bekerja mandiri.
Bimbing mereka dalam bertanggung jawab terhadap hal kecil dulu, misalnya membawakan alat masak untuk membantu orang tua atau merawat hewan peliharaan.
3. Mengajarkan Cara Menerima Kegagalan
Ketika anak laki-laki sudah mampu menerima kegagalan dengan berlapang dada, ia akan mengerti untuk terus mencoba sampai ia meraih kesuksesan. Namun, jika sedih dan murungnya berlangsung terlalu lama, ia akan tumbuh menjadi pribadi yang mudah menyerah.
Orang tua harus mengajarkan hal ini dan mendorong mereka dengan motivasi yang membangun, sehingga mereka dapat bersifat pantang menyerah untuk mendapatkan keberhasilan.
Cara mendidik anak laki-laki yang baik adalah fokus pada proses belajar dan usahanya, bukan pada tujuan akhirnya.
Contohnya, saat belajar naik sepeda, ia kemungkinan akan jatuh berkali-kali. Orang tua harus memberi motivasi agar mereka dapat terus bangkit dan mencoba berkali-kali sampai berhasil mengendarai sepeda. Cara mendidik ini efektif agar ia tidak gampang putus asa.
4. Menetapkan Peraturan
Dalam menerapkan tips mendidik anak laki-laki, orang tua juga harus menerapkan batasan dan aturan, meskipun ada hal yang ingin dilakukannya dengan bebas atau didapatkan sesuai keinginan. Jangan biarkan anak mengamuk dan merengek kalau hal itu tak dapat terpenuhi.
Didik anak dengan tegas, tetapi bukan dengan kekerasan. Orang tua bisa membuat sejumlah peraturan untuk dipatuhi dengan tekun. Contohnya, bermain game tidak boleh lebih dari dua jam. Saat anak melanggar, teguran atau peringatan dapat diberi agar kesalahan tidak diulangi lagi.
Namun, jika mereka masih mengulangi, orang tua dapat memberikan sanksi lebih berat. Misalnya, melarang bermain game selama dua hari ke depan. Opsi ini dapat membuat anak belajar untuk menaati aturan dan menuruti batasan yang sudah dibuat.
5. Mengajarkan Sopan Santun
Anak laki-laki dan perempuan harus mampu bersikap sopan santun, seperti cara sederhananya menyampaikan terima kasih, maaf, dan tolong. Atau tidak memotong pembicaraan orang lain, bertata krama saat makan, atau menggunakan ponsel di waktu yang tepat.
Di samping itu, anak laki-laki perlu memahami cara mengobrol dengan tatap muka, melakukan kontak mata, dan menyampaikan terima kasih dengan tulus setelah seseorang membantu mereka, cara berpakaian, dan cara memperlakukan perempuan dengan santun.
Kesimpulan
Menerapkan tips mendidik anak laki-laki memang sedikit lebih sulit dilakukan seorang ibu ketika putranya sudah menginjak usia remaja. Karena itu, perlu peran maksimal dari ayah pula agar sang buah hati tumbuh menjadi pribadi yang baik saat dewasa nanti.