12 Cara Mendidik Anak Usia 2 Tahun Agar Cerdas

Usia dua tahun adalah transisi dari masa bayi menuju balita. Karena itu, orang tua harus paham seperti apa cara mendidik anak usia 2 tahun. Di umur segini, anak-anak akan menyerap banyak informasi, seperti halnya sebuah spons.

Mereka akan sangat peka dengan wawasan-wawasan baru dari lingkungan sekitar mereka. Sebagian besar informasi yang dapat dipahami anak usai dua tahun diperoleh dari interaksi sosial dan permainan, serta aktivitas sehari-hari.

Di usia yang sangat belia, seperti apa cara efektif untuk mendidik mereka dengan benar? Bagaimana cara mengkomunikasikan kata-kata baru agar mereka tetap mengerti apa yang ingin disampaikan orang tua?

Pelajari tips dan triknya dengan menyimak tulisan berikut ini! Jangan sampai anak Anda tidak tumbuh dan berkembang dengan optimal.

Cara Mendidik Anak Usia 2 Tahun, Mulai dari Dini Yuk!

Dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, anak dapat belajar menyerap informasi baru, sebab itu tidak dipahami olehnya sebelumnya. Pada bagian ini, ada berbagai cara agar anak usia dua tahun mendapatkan didikan dengan bijak dan efektif.

1. Mengajarkan Kosakata Baru

Mengajarkan Kosakata Baru

Cara mendidik pertama adalah dengan memberi tahu kosakata baru kepada sang buah hati. Di usia dua tahun, setidaknya ia sudah menerima perbendaharaan kata baru selama satu tahun sebelumnya. Pada usia ini, anak harus diajarkan bagaimana menggabungkan kata-kata tersebut.

Beri tahu mereka cara membentuk frasa-frasa, kalimat pendek, atau membuat pertanyaan. Beberapa kata, frasa, dan konsep yang mungkin bisa dipahami oleh bayi berusia dua tahun adalah sebagai berikut.

Kata tindakan untuk mendorong komunikasi mereka, seperti datang, pergi, ingin, turun, naik, dan sebagainya.

  • Tata krama, seperti terima kasih dan tolong.
  • Nama anggota tubuh.
  • Nama-nama hewan.
  • Nama sendiri, nama keluarga, dan nama teman.
  • Nama-nama kendaraan.
  • Benda-benda di rumah.
  • Bentuk dan warna.
  • Ukuran.
  • Kata-kata arah, seperti atas, bawah, samping, dan sebagainya.

2. Membaca Buku

Membaca Buku

Cara mendidik anak usia 2 tahun selanjutnya adalah dengan mengenalkan mereka pada buku. Walau mereka belum bisa membaca dan hanya membalik-balik halaman, atau melihat-lihat gambar, orang tua dapat membimbing mereka dengan membacakan isi buku.

Pastikan mereka tahu bahwa cara membaca buku adalah membuka dari sampul depan sampai belakang. Ajarkan mereka cara memegang buku yang benar. Di usia dua tahun, mereka akan sadar kalau setiap kata dan huruf pada buku mempunyai arti tertentu.

Ketika membacakan buku, orang tua juga bisa memakai jari untuk menunjuk setiap kata yang dibaca, sehingga mereka belajar mengaitkan bentuk huruf dengan ucapan orang tua. Dengan demikian, mereka akan paham bahwa isi buku menceritakan tentang sesuatu.

3. Mengajarkan Bersikap Mandiri

Mengajarkan Bersikap Mandiri

Anak berusia dua tahun bisa juga diajarkan untuk mandiri. Caranya adalah dengan mengarahkan mereka untuk melakukan sejumlah hal dengan tangan sendiri. Dengan ini, mereka berkesempatan untuk memahami dan membuat kesalahan.

Cara ini dapat mendorong mereka untuk menciptakan keterampilan baru. Saat orang tua melihat ada kesulitan atau kesalahan, bantu anak untuk memperbaiki dan menyelesaikannya. Misalnya, merapikan mainan, membuka baju saat mau mandi, dan sebagainya.

4. Menggambar dan Mewarnai

Menggambar dan Mewarnai

Selanjutnya adalah bagaimana cara mendidik anak umur 2 tahun dengan menggambar dan mewarnai. Pembelajaran motorik halus ini cocok untuk bayi berusia dua tahun. Di usia ini, semestinya mereka sudah mengerti mencoret abstrak dan membentuk garis-garis.

Garis lurus atau lingkaran mereka mungkin tidak sempurna, namun mereka dapat belajar menciptakan bentuk tertentu. Orang tua dapat mencetak gambar kesukaan mereka atau membeli buku mewarnai, sehingga minat visualisasi mereka dapat berkembang.

5. Berhitung

Berhitung

Selanjutnya adalah pelajaran berhitung. Anak usia dua tahun mungkin sudah bisa menghitung secara acak dari satu sampai sepuluh, dengan urutan yang tidak tepat. Mungkin mereka juga bisa memahami angka di atas sepuluh dengan latihan rutin.

Sang buah hati dapat diajarkan bagaimana mengenali angka dengan menghitung objek-objek tertentu. Menghitung bisa dilakukan dengan benda atau aktivitas harian, seperti menghitung jumlah sayuran dan lauk di piring, atau menghitung jumlah mainan.

6. Bermain Puzzle

Bermain Puzzle

Untuk bisa tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, cara mendidik anak usia 2 tahun yang efektif adalah dengan menggunakan puzzle. Kegiatan ini cocok untuk meningkatkan kemampuan motorik halus dan visual mereka.

Koordinasi antara tangan dan mata untuk menggabungkan potongan puzzle dengan benar baik untuk kecerdasan visual dan spasial. Puzzle juga dapat mendorong anak mempelajari bentuk benda dan mencocokkannya.

7. Belajar Menghargai Orang Lain

Belajar Menghargai Orang Lain

Mendidik anak 2 tahun untuk berperilaku terhadap orang lain akan membentuk sifat baik pada anak. Sifat ini akan membuat mereka mampu menghormati orang dewasa dan kepentingan orang lain. Karena itu, ajari mereka untuk melakukan tindakan sopan dan mengucapkan kata-kata santun.

Di usia ini, mereka juga akan mempelajari batasan mereka serta mencari cara-cara baru agar bisa memperoleh apa yang diinginkan. Ajarkan mereka tentang peraturan dan cara menghormati orang lain, walaupun mereka sedang di dalam kondisi frustasi.

8. Membuat Jadwal

Membuat Jadwal

Orang tua juga harus bisa memulai jadwal rutinitas untuk anak agar mereka tahu kapan harus beraktivitas setiap hari. Namun, pastikan pula bahwa mereka konsisten melakukan semuanya, meskipun tidak membuat jadwal secara tertulis.

Cara mendidik anak umur 2 tahun ini dapat dipelajari dengan mematuhi semua jadwal sampai ia terbiasa. Ketika mereka melakukan banyak kegiatan, maka mereka dapat memahami jadwal harian dan waktu-waktu pelaksanaannya secara perlahan.

9. Jangan Menakuti atau Berbohong

Jangan Menakuti atau Berbohong

‘Senjata’ buruk para orang tua agar anak-anaknya mematuhi perintah adalah dengan menakuti atau membohongi si kecil. Padahal, kebiasaaan inii sangat berbahaya dan tidak baik. Kalau orang tua saja berbohong, maka mereka menganggap bahwa sikap itu biasa saja.

Mereka berpotensi melakukannya juga di masa depan karena orang tua adalah panutan sang anak. Selain itu, ‘senjata’ menakuti akan menciptakan bekas ingatan yang membat trauma, bahkan menghentikan sisi kreativitas anak. Ia juga akan menjadi pribadi yang rendah diri.

10. Memberikan Keinginan Mereka

Memberikan Keinginan Mereka

Di usia dua tahun di mana kemampuan berkomunikasinya masih belum sempurna, mungkin anak yang ingin mengambil botol jus dan mencoba untuk membukanya sering diprediksi akan berakhir buruk. Karena itu, orang tua harus mengambilkan botol dengan hati-hati.

Berikan keyakinan kepada mereka bahwa botol akan dibuka dan isinya dituang ke dalam gelas. Teknik ini bisa diterapkan pada kondisi lain, seperti saat mereka ingin meraih sesuatu dari dalam lemari, atau saat mereka kesulitan mengambil mainan yang diinginkan oleh anak.

Berikan uluran tangan agar mereka belajar bahwa anak dapat meminta tolong saat mereka sedang kesulitan, dibandingkan berbuat sendiri dan menciptakan kekacauan. Jika orang tua tidak mau mereka memegangnya, maka katakan alasannya dan beri barang pengganti yang lebih aman.

11. Meminta Pendapat

Meminta Pendapat

Saat usia 2 tahun, si kecil sudah memiliki keinginannya sendiri. Ajarkan dia untuk mengatakan kemauannya. Latih kebiasaan ini agar ia dapat menyampaikan pendapatnya. Hal ini dapat melatih balita dalam memahami sebab dan akibat di berbagai kondisi.

12. Bersikap Tegas

Bersikap Tegas

Cara mendidik anak usia 2 tahun yang bijak adalah dengan menegaskan mereka soal mempelajari aturan dan batasan. Mereka akan bingung dengan aturan yang tidak tetap. Misalnya, orang tua mengizinkan sesuatu yang dilarang saat anak menangis.

Kebiasaan ini akan menciptakan sikap anak yang memanfaatkan orang tuanya. Karena itu, bersikaplah tegas dan konsisten.

Kesimpulan

Cara mendidik anak usia 2 tahun memang cukup menantang, sebab anak mulai mengerti dan memahami banyak hal, namun belum mampu menyampaikannya dengan jelas. Karena itu, latih terus kemampuan motorik, spasial, akademis, dan cara bersikapnya dengan tips-tips di atas!

Sharing Is Caring:

Leave a Comment