Dalam menerapkan cara mendidik anak berkebutuhan khusus, orang tua harus memberikan perhatian ekstra. Hal ini dikarenakan caranya memang sedikit berbeda. Ada beberapa metode yang harus disesuaikan agar anak tetap berkembang.
Prinsip mengajarkan materi harus dilakukan secara khusus, sedikit berbeda dengan cara mengajarkan anak-anak normal. Meski harus mengorbankan lebih banyak tenaga dan pikiran, seorang anak berkebutuhan khusus tetap bisa tumbuh dengan optimal.
Tapi, bagaimana caranya? Apakah orang tua biasa dapat mendorong anak berkebutuhan khusus agar bisa menyamai anak-anak normal lain? Seperti apa cara menunjukkan kasih sayang kepada mereka tanpa menyakiti hati mereka?
Kalau Anda adalah salah satu dari orang tua dari anak ABK, langsung saja simak penjelasan berikut ini!
Cara Mendidik Anak Berkebutuhan Khusus
Karena sedikit berbeda dari biasanya, anak-anak berkebutuhan perhatian dan kasih sayang dengan cara yang lebih spesifik. Ingin bisa memberikan perhatian dan menangani anak berkebutuhan khusus dengan maksimal? Perhatikan cara-cara berikut.
1. Memberikan Perhatian, Motivasi, dan Bimbingan
Anak-anak berkebutuhan khusus memerlukan perhatian, motivasi, dan bimbingan yang lebih daripada anak-anak lain. Jika motivasi dan perhatian intens dan cukup, anak dapat berkembang menjadi lebih baik. Tentu kesabaran esktra diperlukan agar anak tetap berkembang optimal.
2. Mengajari Mereka untuk Mengeksplor Keterampilan
Orang tua dari anak berkebutuhan khusus harus mampu mendidik anakknya, karena merupakan tugas wajib. Orang tua dapat menyisihkan waktu untuk menciptakan keterampilan atau berekreasi agar konsentrasi anak tetap terjaga, sehingga potensinya dapat muncul.
3. Menanamkan Sikap Mandiri
Pada dasarnya, anak berkebutuhan khusus sama seperti anak lain, di mana mereka tidak boleh dimanjakan secara berlebihan. Menanamkan sikap mandiri adalah cara mendidik anak berkebutuhan khusus agar ia mampu beradaptasi dengan lingkungan.
Orang tua dapat mengajarkan mereka beberapa keterampilan dasar, seperti mandi, makan, berangkat ke sekolah, dan sebagainya. Apabila hal ini dibiasakan, bukan tidak mungkin anak berkebutuhan khusus mampu hidup normal seperti anak pada umumnya.
4. Memberi Sanksi dan Hukuman
Anak berkebutuhan khusus juga perlu memahami norma dan aturan dan seperti apa tindakan yang salah. Jadi, saat mereka melakukan kesalahan, orang tua tetap harus memberi tahu bahwa itu perbuatan yang melanggar norma dan aturan.
Namun, akan lebih baik jika memberi tahu tanpa harus menggunakan tindakan kekerasan, tetapi menyertakan pengertian mengapa hal itu salah. Apabila ini dapat dilakukan dengan baik, maka anak dapat mengerti seperti apa tindakan yang benar dan salah.
5. Berbicara dengan Jelas
Merawat anak bukan hal mudah, terlebih apabila anak itu berkebutuhan khusus. Mereka dapat fokus mendengarkan dan mengikuti pelajaran dengan maksimal jika nada dan artikulasi saat berbicara tegas dan jelas.
Usahakan pula agar posisinya tetap berhadapan, atau coba untuk melakukan kontak mata saat belajar. Dengan demikian, fokus tidak akan teralih dan anak terus mendengarkan orang tua saat mengajarkannya, pun gangguan bisa diminimalisir.
6. Memahami Metode Mendidik Sebanyak Mungkin
Sebagai seorang pengajar nonformal, orang tua juga dapat menerapkan cara mendidik ABK dengan mengembangkan semua metode dalam menganalisis banyak hal. Gunakan kesempatan ini untuk membantu anak belajar.
Pada beberapa metode, ada yang sejak dulu sudah digunakan. Mungkin cara ini bisa dicoba. Misalnya, ada anak yang lebih mudah memahami pelajaran dengan metode audiovisual, sehingga ingatan mereka bertahan lebih lama.
7. Belajar dengan Efisien
Cara mendidik anak berkebutuhan khusus ini juga penting untuk dipelajari, khususnya bagi orang tua yang tidak memiliki pengalaman lebih. Strategi pembelajaran yang efisien harus diterapkan dengan benar agar prosesnya memberikan hasil yang maksimal pada anak.
Dalam mendidik mereka, ada beberapa standar yang dapat diterapkan, yakni aktif, inovatif, kreatif, efektif, serta menyenangkan. Standar ini dikenal dengan istilah PAIKEM. Strategi ini juga lumrah dalam mendidik anak normal, namun materinya sedikit berbeda untuk anak berkebutuhan khusus.
8. Berbagi Pengalaman
Memiliki anak berkebutuhan khusus berarti harus mengasah kemampuan berkomunikasi. Tantangan besar ini dapat disiasati dengan berbagi pengalaman untuk menciptakan rasa nyaman yang awet saat mereka sedang belajar.
Orang tua dapat mengajak mereka bercerita selama durasi tertentu. Bagikan pula pengalaman ini dengan orang tua lain atau masyarakat di lingkungan sekitar. Bisa jadi ada orang tua lain yang memerlukan informasi tersebut.
Strategi Mendidik Anak Berkebutuhan Khusus
Pendidikan adalah pondasi penting bagi anak, termasuk anak berkebutuhan khusus (ABK). Perlu strategi khusus untuk mengajarkan ABK agar ia tetap bisa memahami materi yang diberikan. Seperti apa strategi yang dapat diterapkan orang tua itu?
1. Meninjau Keberhasilan dan Pencapaian
Sebagai orang tua, jangan sampai membuat anak ragu terhadap kemampuannya sendiri dalam memenangkan sesuatu. Lebih baik menahan diri untuk mengkritik mereka dalam melaksanakan cara mengajar anak yang berkebutuhan khusus.
Apabila mereka melakukan hal yang tidak menyenangkan, pahami bahwa hal itu terjadi karena ia bisa jadi sedang merasa tidak aman dan tidak berdaya. Jadi, dampingi mereka agar terus merasa aman setiap kali mempelajari hal baru.
2. Memaparkan Hal Baru
Saat anak melihat sesuatu yang berbeda atau baru dari waktu sebelumnya, ia akan menjadi ingin tahu dan termotivasi untuk belajar. Namun, saat topik itu cukup sulit dipahami, mereka akan merasa bosan. Gunakanlah tiga metode mengajar yang berbeda-beda.
Orang tua dapat menjelaskan sesuatu yang sudah pernah dipelajari sebelumnya dengan cara baru yang berpotensi meningkatkan minat mereka terhadap suatu kebiasaan. Misalnya saja, menampilan video, membaca buku teks, atau bermain game interaktif.
3. Menumbuhkan Minat
Tumbuhkan minat anak terhadap hal baru saat menerapkan cara mendidik anak berkebutuhan khusus. Caranya adalah dengan mengajak mereka mengunjungi lapangan untuk mempelajari hal-hal di lingkungan sekitar. Biarkan mereka mencari tahu dan mengeksplorasi sembari memantau.
4. Memberikan Imbalan Jangka Pendek
Setiap kali mereka berhasil melakukan sesuatu dan sesuai dengan ketentuan, memberikan imbalan bisa jadi apresiasi yang membuat mereka merasa dihargai. Imbalan bisa berupa izin bermain setelah tugas sudah selesai.
Selain itu, terus kenali anak tentang potensinya di berbagai bidang yang dipelajari di seklah. Misalnya saja, karakteristiknya, nilai ujian, partisipasinya dalam berbagai kegiatan, rata-rata nilai tertinggi, dan hal-hal lain.
5. Mendiskusikan Topik Terkait Minat Anak
Masih berbicara soal minat anak, cara mendidik anak yang berkebutuhan khusus harus menerapkan strategi ini. Tunjukkan bahwa semua hal memiliki keunikan sendiri, sehingga ia terdorong untuk mempelajari dan memahami dunia dengan cara yang sesuai dengan minatnya.
6. Memberikan Tantangan
Orang tua juga dapat mengajarkan anak dengan memanfaatkan multimedia interaktif, sehingga konsep abstrak bisa dipahami dengan durasi efektif. Contohnya, menyusun cerita pendek yang memakai analogi untuk menjelaskan suatu konsep.
Ide lainnya adalah dengan mempertontonkan film pendek yang memang sengaja diciptakan untuk mendemonstrasikan sebuah konsep, atau bahkan membuat sendiri ilustrasi konsep dengan presentasi menggunakan poster atau lewat tayangan slide.
Kesimpulan
Seperti anak-anak lain pada umumnya, cara mendidik anak berkebutuhan khusus tetap berpatokan pada bagaimana orang tua harus mengenali kebutuhan anaknya saat belajar. Hal itu termasuk mengajarkan sikap disiplin dan menyesuaikan cara belajar paling tepat untuknya.
