10 Kesalahan dalam Mendidik Anak Ini Wajib Dihindari!

Bagaimana cara efektif mendiamkan anak yang sedang menangis? Memberikan ancaman akan didatangi hantu atau semacamnya? Hati-hati, itu adalah satu dari 10 kesalahan dalam mendidik anak yang berpotensi mengganggu kesehatan mentalnya saat dewasa.

Masih banyak lagi kesalahan-kesalahan fatal orang tua saat mendidik anak yang sayannya masih dianggap wajar. Pemikiran kolot seperti ini sebaiknya tidak lagi diteruskan, sebab bukan hanya tidak masuk akal, tetapi mempengaruhi bagaimana anak bersikap di masa depan.

Masih mau menerapkan cara-cara mendidik yang salah seperti itu? Sudahkah mencari tahu seperti apa cara mendidik yang benar? Seperti apa sebenarnya implementasi parenting yang tepat agar tumbuh kembang anak berkualitas hingga ia dewasa?

Tanpa berlama-lama lagi, langsung saja perhatikan dan pelan-pelan melakukan cara-cara berikut ini kalau tidak mau sang buah hati menderita depresi atau gangguan mental lain!

10 Kesalahan dalam Mendidik Anak

Setiap orang tua sudah sepatutnya menganggap anak adalah karunia, sehingga harus dibesarkan dan dirawat dengan penuh kasih sayang. Apa saja yang menjadi bakal faktor seorang anak bisa mengucapkan ia sejak dulu tidak ingin dilahirkan ke dunia ini pasal salah dalam mendidik?

1. Membuat Anak Merasa Bersalah

Membuat Anak Merasa Bersalah

Beberapa orang tua kerap menerapkan silent treatment ketika anak melakukan kesalahan. Lalu anak akan dibuat merasa bersalah seperti, ayah yang mengeluh bahwa lelah bekerjanya demi anak tidak dibalas setimpal karena kesalahan anak tersebut.

Tidak jarang pula seorang ibu mengatakan bahwa semestinya tidak harus kelelahan dan repot mengurus anak setiap hari setelah anak melakukan kesalahan itu. Mungkin anak akan patuh sebentar saja, namun dampak panjangnya adalah kerusakan pada mental anak.

2. Tidak Mengajarkan Pendidikan Seksual

Tidak Mengajarkan Pendidikan Seksual

Masih banyak orang tua yang masih menganggap pendidikan seks tidak layak dan tabu untuk dikomunikasikan, khususnya bersama anak. Padahal, pendidikan seksual ini adalah bekal penting bagi anak agar bisa menjaga dirinya dari tindakan pelecehan.

Selain itu, belajar pendidikan seksual juga menambah wawasan anak agar tidak terlibat dalam hubungan toksik di kemudian hari. Tentu saja, dalam menyampaikannya, orang tua harus memakai bahasa yang sesuai dengan usia anak saat ini.

3. Membandingkan Anak dengan Orang Lain

Membandingkan Anak dengan Orang Lain

Membandingkan anak dan membuat hatinya sakit adalah satu dari 10 kesalahan dalam mendidik anak lain yang termasuk fatal. Hal ini sering terjadi di lingkup tetangga, saudara, dan keluarga, tetapi sama sekali bukan pilihan bijak, melainkan kekeliruan yang serius.

Kebiasaan ini harus secepatnya dihentikan jika sudah telanjur membiasakannya. Sebagai orang tua, mungkin ada waktunya kesal karena sikap anak yang buruk. Namun, membandingkan anak dengan orang lain berdampak serius pada rasa percaya dirinya.

Di kemudian hari, anak akan tumbuh sebagai pribadi yang rendah diri, sering murung, dan tertutup, atau paling parah, tidak lagi mempercayakan hal-hal penting kepada orang tuanya. Kalau orang tua berpikir bahwa membandingkan dapat memotivasi, itu juga adalah kesalahan dalam berpikir.

Memberi kritik terhadap anak memang perlu, dan lebih baik menggunakan bahasa yang tegas tanpa harus menyakiti hatinya. Lebih baik memberi pujian dan mendorongnya supaya bisa lebih baik lagi pada waktu berikutnya.

4. Mendisiplinkan Anak di Keramaian

Mendisiplinkan Anak di Keramaian

Kesalahan mendidik anak yang masih ramai dilakukan para orang tua adalah dengan sengaja membentak dan mengomeli anak di depan khalayak umum. Tindakan membentak saja sudah bukan hal baik, apalagi mempermalukan anak di depan orang banyak dan menjadikannya pusat peratian.

Ini opsi yang sangat fatal, sebab dapat melukai hati anak secara mendalam karena perlakuan seperti itu. Lebih buruk lagi, anak akan tumbuh menjadi pribadi pendendam; Ia bisa jadi lebih suka dengan tindak kekerasan, bahkan menurunkan dendam itu kepada anaknya kelak.

5. Protektif Berlebihan

Protektif Berlebihan

Melindungi anak dengan berlebihan membuatnya tidak memahami bagaimana cara menghadapi ketakutan dengan benar. Anak bisa jadi tumbuh dengan sikap tidak berani mengambil risiko, mencoba aktivitas baru di luar ruangan, atau sebaliknya, terlalu liar karena terkungkung.

6. Tidak Membuat Peraturan

Tidak Membuat Peraturan

Seorang anak harus dididik untuk mengerti aturan, batasan, dan struktur di lingkungannya agar bisa tumbuh dengan baik pada aspek fisik dan mental. Anak yang dibiasakan tidak memahami aturan dan tidak disiplin adalah salah satu dari 10 kesalahan dalam mendidik anak.

Ia akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak teratur dan tidak mau diatur, bahkan berpotensi tidak disukai orang-orang di luar rumah. Anak juga mungkin akan menjadi manja, bahkan menjadi seorang yang egois ketika berinteraksi dengan orang lain.

Walaupun sulit, anak-anak dapat diajarkan batasan dan aturan dasar saat bermain, makan, dan menonton televisi. Jangan sampai memaklumi anak yang seenaknya menghancurkan barang orang lain hanya karena ia masih kecil. Namun sebaliknya, ajarkan anak untuk disiplin sejak dini.

7. Tidak Mengapresiasi Prestasi

Tidak Mengapresiasi Prestasi

Sering menuntut anak untuk berprestasi di bidang akademik, tapi setelah anak meraihnya malah dibiarkan dan tidak diberi apresiasi apapun? Sebagai orang tua, sebaiknya tunjukkan rasa bangga kepada mereka atas kerja keras yang sudah dilakukan selama ini.

Tindakan sederhana ini dapat menghilangkan prasangka anak bahwa ia tidak diinginkan, dan usahanya selama ini sebenarnya tidak ada gunanya. Selain berpotensi menimbulkan depresi, anak akan merasa tertekan karena seperti bertugas untuk memenuhi tuntutan orang tua semata.

8. Menuntut Prestasi Akademik

Menuntut Prestasi Akademik

Memaksakan anak untuk berhasil menduduki nomor satu di segala hal, khususnya di bidang akademik adalah bentuk fatal dari kesalahan dalam mendidik anak berikutnya. Pola asuh yang obsesif ini dapat memicu stres dan gangguan mental lainnya pada anak.

Berpikir bahwa hanya saat anak mencapai prestasi ia akan dianggap, tentu merupakan buah pikir yang keliru. Namun, bukan berarti membanggakan anak berlebihan ketika berhasil mencapainya adalah opsi tepat juga.

Orang tua harus mampu untuk terus memotivasi agar anak tidak tumbuh menjadi pribadi yang sombong dan mudah puas. Sesudah membanggakannya, teruslah beri motivasi untuk berkembang menjadi lebih baik dari sebelumnya, dan jangan lupa ingatkan anak untuk beristirahat jika lelah.

9. Melindungi dari Kesalahan

Melindungi dari Kesalahan

Orang tua protektif umumnya membiasakan anak tidak menerima konsekuensi dari kesalahan yang sudah diperbuat. Menganggap anak paling benar akan menjadikan pribadinya tidak dapat menghargai dan tidak bertanggung jawab atas apa yang dikerjakannya.

Pada kasus yang lebih buruk, anak akan selalu bersikap denial jika ia menghadapi situasi yang tidak sesuai ekspektasi. Hal ini sudah jelas tidak baik untuk kejiwaannya. Tindakan ini sama buruknya dengan dampak memanjakan anak, sehingga ia tidak mampu hidup mandiri kelak.

Anak akan membangun mental yang lebih suka ‘dilayani’ daripada berusaha sendiri. Padahal, melindungi anak dari kesalahan adalah salah satu dari 10 kesalahan dalam mendidik anak. Ia juga jadi kecanduan mengerjakan sesuatu dengan syarat ada imbalan yang sesuai.

Sama saja halnya seperti memberikan pujian kepada anak secara berlebihan, termasuk memenuhi segala kemauannya sebab tidak menganggap sikap ini adalah kesalahan dalam bertumbuh. Seorang anak harus diajarkan berusaha dan bertanggung jawab sejak dini.

10. Berekspektasi Terlalu Tinggi dan Menuntut

Berekspektasi Terlalu Tinggi dan Menuntut

Orang tua akan senang dengan anak yang dapat memberikan kebanggaan dan menjadikan nama orang tuanya baik di mata kerabat dan kenalan. Anak pun senang jika keberhasilannya mampu menimbulkan rasa bangga pada orang tua.

Namun, ketika anak gagal memenuhi ekspektasi orang tua, maka tidak akan ada pujian atau penghargaan untuk anak meskipun ia sudah berusaha sebaik mungkin. Padahal, kegagalan itu hal yang sangat wajar. Tapi tidak bagi orang tua yang hobi menuntut dan berekspektasi tinggi.

Kurangi sikap egois, dan ketahui batas kemampuan anak dengan tidak membuatnya tertekan. Hargai anak atas segala usaha yang sudah dia kerjakan.

Kesimpulan

Melalui 10 kesalahan dalam mendidik anak di atas, dapat dilihat bahwa hampir semuanya berawal dari komunikasi yang tidak baik. Hal ini juga bisa terjadi sebab ilmu parenting orang tua yang tidak mumpuni. Segera ubah kebiasaan buruk itu agar tidak memicu gangguan mental pada anak.

Sharing Is Caring:

Leave a Comment